CHILDREN-PARENTS PRECIOUS MOMENT


"Mom, mau main sepeda"
"Tidak boleh, diluar panas"
"Kalau gitu terbangin pesawat"
"Nanti ya mommy lagi repot"
"Kakaak.. itu kursinya kenapa dibalik?" "Mainannya kenapa dikeluarkan semua" "Nggak boleh naik naik ya" "Jangaaan..." "Diam diam disini dek, kamu nggak lihat bunda lagi ngetik"

**

Kalimat kalimat demikian baragkali tidak asing lagi ya bagi parents. Anak anak yang sulit diam dan cenderung super aktif, seringkali membuat Anda kewalahan. Lantas, apakah ini pertanda negatif? Tidak. Bahkan sebaliknya. Banyak gerak membuat anak cerdas karena gerak membuat anak terlatih. Semakin sering dilatih, fungsi otak akan berkembang, demikian yang diutarakan Anne Gracia, seorang konsultan neuroscience terapan dari Smart Brain Energy.

Bagi anak anak, bermain merupakan aktivitas paling menyenangkan. Melalui bermain, anak memiliki kesempatan luas untuk bereksplorasi dan berimajinasi secara aktif. Orangtua biasanya menyaksikan anaknya bermain dan ikut merasa gembira. Namun di waktu waktu lain saat orangtua punya kesibukan lain, atau sedang lelah dan bosan sedang anak belum terlihat lelah malah semakin lincah, mereka biasanya akan menghela nafas dan mengerutkan kening.

Lalu bagaimana Anda seharusnya bersikap?

Images by Wallcoo 

1. Bagaimanapun lelahnya Anda atau kompleksnya pikiran Anda, berusahalah agar tetap tenang dihadapan anak anak. Jika sikap anak berpengaruh pada keadaan emosional Anda, sebaiknya Anda menyingkir sebentar untuk menenangkan diri dan berpikir bagaimana selanjutnya Anda mengambil sikap. Anak anak biasanya memiliki kepekaan yang baik terhadap sikap orangtuanya. Jika Anda sedang tidak bersikap hangat, anak pun biasanya tidak terlihat seceria biasanya. Saat Anda bersemangat, anak Anda pun dapat terlihat lebih excited.

2. Beri anak Anda ruang yang luas dan kebebasan memilih. Mulailah berpikir untuk menjadi orangtua yang tidak banyak mendikte dan menggunakan kata kata larangan. "Jangan kesitu dek, banyak kecoak", sebaiknya: "disitu kotor dek, gimana kalau disini saja..Bunda mau buat pesawat kertas ah!" "Jangan diberantakin! Itu sudah Mommy beresin", gantilah dengan, "kamu butuh apa kak? O yang itu? Boleh.. Mom bantu ambil ya.. tapi nanti kalau sudah selesai digunakan, kakak rapikan lagi, setuju?" Jika memungkinkan, rancang ruang bermain yang nyaman dan aman dimana anak dapat bebas berekspresi dan melakukan apapun yang dia mau sejauh itu positif.

Terlalu banyak peringatan dan larangan, selain membuat anak jenuh juga dapat membatasi kreatifitasnya. Bisa bisa ia meniru orangtua dan bersikap bossy, apalagi kalau sampai tertanam hingga dewasa dan menjadi diktator. Jika ingin membuat sebuah warning, pikirkan dahulu apakah akan berguna dan berharga. Pikirkan pula kalimat yang akan Anda gunakan, tidak perlu gunakan kata "tidak" dan "jangan" berlebihan. Anak bisa pula frustasi dan justru banyak melanggar.

Beri anak pilihan, ia ingin melakukan apa. Mainan apa yang ingin ia mainkan saat itu. Ia ingin membaca cerita dulu ataukah belajar alphabet dulu. Dimana ia ingin membaca cerita bersama, di ayunan belakang ataukah di karpet puzzle. Hal hal demikian membantu membuatnya lebih percaya diri. Ia juga belajar membuat keputusan dan tanggung jawab. Hindari banyak mendikte, apalagi hal hal yang menimbulkan kontradiksi. Anda seringkali menegur anak Anda agar makan dengan tenang di meja makan, padahal kakak tertuanya atau bahkan Anda kadang makan di atas sofa sambil nonton TV.

3. Jika Anda benar benar sibuk saat itu, sedang anak Anda butuh teman bermain, berkompromilah dengannya. Katakan Anda butuh waktu sekian menit atau sekian jam, setelahnya baru anda free dan bisa bermain. Ajak ia melihat jam dinding, buat janji yang mampu Anda tepati. Jangan sampai Anda buat janji palsu demi untuk menenangkan atau menghibur anak.

4. Dan segeralah mengatur floor time. Metode dalam sebuah moment dimana orang tua dan anak menghabiskan waktu bersama untuk berinteraksi dan bermain secara efektif dan berkualitas, biasa disebut floor time. Apalagi jika Anda orangtua yang punya kesibukan kerja diluar rumah, maka pandai pandailah mengatur kapan saja Anda punya floor time untuk anak anak. 20 - 30 menit floor time sehari sangat berharga bagi anak Anda. Floor time dapat dilakukan kapanpun dimanapun, saat di rumah, di mobil, di taman bermain, sebelum berangkat kerja di pagi hari atau seletelah beraktifitas.

Kali ini Anda betul betul harus ikut bermain. Seringkali kita menemukan orangtua yang berkutit dengan gadget saat mengajak anaknya bermain. Libatkan diri, tertawa lepas, melakukan banyak kontak fisik, membuat ekspresi dan gerakan lucu, selain menjalin kedekatan emosi dengan anak, hal ini pun berguna untuk orangtua yang ingin melepas stress.

Selain itu, bermain yang melibatkan orang tua dan anak secara efektif, akan membentuk emosi positif yang akan mengoptimalkan tumbuh kembang otak anak. Emosi positif menekan kadar kortisol (Stress hormone) sehingga meningkatkan asupan glukosa pada hippocampus, bagian dari otak besar yg berperan pada kegiatan mengingat dan navigas ruangan. Dengan begitu, hippocampus cukup punya energi menjalankan fungsinya sebagai pusat memori (ingatan).

5. Be a good listener! Berapa banyak orangtua bicara dan berapa banyak mereka mendengar? Anak anak itu ekspresif dan butuh banyak bicara. Tentu saja mereka pun butuh banyak didengar. Tidak sedikit kita menemukan orangtua yang mengabaikan anak ketika ia sedang berceloteh. Ada kalimat kalimat yang kadang kurang dimengerti orangtua namun mereka hanya menangguk mengiyakan lalu sibuk dengan hal lain. Apa Anda ingin anak Anda merasa remeh dan tidak percaya diri? Maka jangan mengeluh ketika mendapati anak tidak mendengarkan Anda ketika berbicara atau melarang dari sesuatu. Anak pandai menjadi imitator, secara alamiah begitu.

Saat mendengar mereka bercerita, buatlah kontak mata yang baik. Ikut berdialog dan beri respon dengan pertanyaan pertanyaan, bukan sekedar anggukan dan kata "oh gitu". Di waktu waktu tertentu ketika anak diam, minta ia agar bercerita. Tanyakan banyak hal dan buat pujian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar